PEMBUATAN KAI(SO4)2.12H2O
LAPORAN
PRAKTIKUM STRUKTUR SENYAWA ANORGANIK
PEMBUATAN KAI(SO4)2.12H2O

PENYUSUN:
SHERLIN
OKTAVIA/1301786
KELOMPOK
3
1. SHERLIN
OKTAVIA
2. PINTA
RIDA
3. ADE
AMELIA NASUTION
4. MUHAMMAD
FADLI
JUM’AT
27 NOVEMBER 2014
DOSEN:
1.
Dra.Hj. Bayharti, M.Sc
2.Miftahul
Khair, S.Si, M.Sc
3
.Eka Yusmaita, S.Pd, M.Pd
ASISTEN:
1.
Riyan Setiawan
2.
Gusfaria Palendra
LABORATORIUM
KIMIA ANORGANIK
JURUSAN
KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
NEGERI PADANG
2014
PEMBUATAN KAI(SO4)2.12H2O
1. Memahami beberapa
aspek kimia tentang unsur Aluminium
2. membuat tawas
Sepanjang sejarah peradaban manusia, senyawa aluminium
sudah digunakan di berbagai bidang. Tanah liat pada dasarnya adalah hidrat
aluminium silikat dan tembikar sudah dikenal sejak 8000 tahun yang lalu.
Tawas (aluminium kalium sulfat), AlK(SO4)2
sudah digunakan dibidang obat-obatan dan pencelupan tekstil selama kurang
lebih 4000 tahun. Aluminium adalah logam yang ringan, stabil di udara, mudah
dibuat, kuat daan tahan terhadap korosi.
Di antara logam golongan III (Boron-Aluminium), aluminium
adalah logam terpenting. Berdasarkan massa, aluminium menempati urutan ketiga
diantara unsur yang terbesar kelimpahannya dikerak bumi. Bijih aluminium yang
terpenting adalah bauksit yang mengandung Al2O3. Untuk
ekstraksi aluminium, bauksit perlu dimurnikan berdasarkan sifat amfoter dari
aluminium dan senyawanya. Mula-mula pada bauksit ditambahkan larutan NaOH
pekat, yang akan melarutkan Al2O3, kemudian zat pengotor
yang tidak melarut dapat dipisahkan dengan cara penyaringan.
Al2O3(s) + 2OH-
2Al O2- + H2O
Jika filtrat mengandung
AlO2- diasamkan akan
terbentuk endapan Al(OH)3
AlO2- + H3O+
Al(OH)3(s)
Setelah disaring, Al(OH)3
dipijar dan hasil pemijarannya adalah Al2O3(s).
2 Al(OH)3(s)
Al2O3(s)
+ 3H2O(s)
pada ekstraksi alumunium,
Al2O3(s) dilarutkan dalam leburan kriolit Na3AlF6
kemudian
dielektrolisa.
Reaksi-reaksi ion Al 3+
dalam air
Bila garam alumunium
dilarutkan ke dalam air ion Al3+ mengalami hidrasi
Al3++ 6H2O
Al(H2O)63+
Ion heksa aqua alumunium
( III ) atau disingkat Al3+(aq)
Oleh karena kerapatan ion
Al3+ sangat besar maka ion ini dapat menarik elektron dalam ikatan
OH dari air ke dekatnya sehingga air merupakan donor proton.
Al(H2O)63+ + H2O
Al(H2O)5 (OH)2+
+ H3O+
Oleh karena itu larutan
garam Al3+ bersifat asam asetat. Jika basa yang lebih kuat dari air seperti S2-
dan CO32- ditambahkan pada larutan alumunium, ion H+ akan
dilepaskan dari Al(H2O)63+
2 Al(H2O)63+(aq) + 3S2
2Al(H2O)3(OH)3(s)
+ 3H2S(g)
reaksi yang mirip terjadi
jika basa kuat seperti NaOH(aq) ditambahn pada larutan garam
alumunium,
Al(H2O)63+(aq)
+ 3OH-(aq)
Al(H2O)3(OH)3(s)
+ 3H2O(l)
Dengan NaOH(aq) berlebih
endapan akan melarut,
Al(H2O)(OH)3(s) + OH-(aq)
Al(H2O)2 (OH)4(aq)
+ H2O
Meskipun tidak tepat
reaksi antara ion alumunium dengan NaOH(aq), biasanya ditulis
sebagai berikut :
Al3+(aq) + 3OH-
Al(OH)3(s)
Endapan putih
Al(OH)3(s) + OH-(aq)
Al(OH)4-(aq)
Larutan jernih
Alumunium hidroksida seperti halnya alumunium oksida
adalah amfoter, melarut dalam membentuk aluminat dan dalam asam membentuk garam
alumunium.Sesuai dengan harga potensial elektrodanya ( -1,66 volt ) dapat
diramalkan bahwa alumunium lebih reaktif dari seng dan logam ini mudah bereaksi
dengan oksigen, melarut asam encer dan membebaskan hidrogen. Meskipun tidak
terklihat dengan jelas, sebenarnya alumunium bereaksi dengan oksigen. Namun
setiap permukaan alumunium baru segera dilapisi oleh alumunium yang sangat
tipis. Lapisan oksida yang hanya setebal 10-8 m sangat keras, stabil dan tidak berpori itu
melindungi alumunium dari reaksi dengan oksigen sehingga terhalang dari
oksidasi selanjutnya.(Tim staff praktikum kimia anorganik, 2014)
Tawas adalah
garam sulfat rangkap terhidrat dengan formula M+M3+ (SO4)2.12H2O. M+ merupakan
kation univalen, umumnya Na+, Fe+, Cr+, Ti3+ atau Co3+, tawas biasa dikenal
dalam kehidupan sehari-hari adalah amonium sulfat dodekahidrat.
Beberapa
contoh tawas, cara membuat dan kegunaannya:
1. Natrium aluminium sulfat dodekahidrat (tawas natrium) dengan formula
NaAl(SO4)2. 12h2O digunakan sebagai serbuk pengembang roti.
2. Kalium aluminium sulfat dodekahidrat (tawas kalium) dengan rumus KAl(SO4)2.
12H2O digunakan dalam pemurnian air, pengolahan limbah, dan bahan pemadam api.
Tawas kalium dibuat dari logam aluminium dan kalium hidroksida. Logam aluminium
bereaksi secara cepat dengan KOH panas menghasilkan larutan garam kalium
aluminat.
2Al(s) + 2K+(aq) + 2OH-(aq) +
6H2O(l) ——> 2K+(aq) + 2Al(OH)4-(aq) + 3H2(g)
ion aluminium, Al(OH)4- yang
bersifat ampoter jika direaksikan dengan asam sulfat, diendapkan sebagai
aluminium hidroksida, tetapi larut pada pemanasan.
2K+(aq) + 2Al(OH)4-(aq) +
2H+(aq) + SO42-(aq) —–> 2Al(OH)3(s) + 2K+(aq) + SO42-(aq) + 2H2O(l)
2Al(OH)3(s)
+ 6H+(aq) + 3SO42-(aq) —–> 2Al3+(aq) + 3SO42-(aq) + 6H2O(l)
jika larutan kalium aluminium
sulfat dodekahidrat yang hampir jenuh didinginkan maka akan terbentuk
kristal-kristal yang berbentuk oktahedron.
3. Amonium aluminium sulfat dodekahidrat (tawas amonium) dengan formula
NH4Al(SO4)2.12H2O digunakan sebagai acar ketimun.
4. Kalium kromium(III) sulfat dodekahidrat (tawas kromium) dengan formula
KCr(SO4)2.12H2O digunakan sebagai penyamak kulit dan bahan pembuat kain tahan
api. tawas kromium dapat diperoleh dengan cara mereduksi ion dokronat dari
kaliium dikromat K2Cr2O7, menjadi kromium(III) dalam larutan asam sulfat dengan
reduktor etanol, C2H5OH.
8H+(aq) + CrO72-(aq) +
3C2H5OH(aq) —–> 3CH3CHO(aq) + 2Cr3+(aq) + 7H2O(l)
ion sulfat dari asam sulfat
dan ion kalium dari kalium dikromat bergabung dengan ion kromium(III) membentuk
kristal tawas kromium yang terbentuk oktahedron dan berwarna violet sampai
hijau gelap jika larutan yang pekat didinginkan.
K+(aq) + Cr3+(aq)
+ 2O42-(aq) + 12H2O(l) —–> KCr(SO4)2. 12H2O(c)
5. Amonium besi(III) sulfat dodekahidrat (tawas besi(II)) dengan formula
NH4Fe(SO4)2.12H2O digunakan untuk mordan pada pewarnaan tekstil. Tawas ini
dibuat dengan mengoksidasi ion besi(II) menjadi ion besi(III) dengan asam
nitrat dalam larutan amonium sulfat.
2H+(aq) +
NO3-(aq) +Fe2+(aq) —–> Fe3+(aq) + NO2(g) + H2O(l)
ion amonium dan ion sulfat
dari amonium sulfat, (NH4)SO4, mengkristalkan ion
besi(III) sebagai tawas besi(III).
NH4+(aq)
+ Fe3+(aq) + 2SO42-(aq) + 12H2O(l)
—–> NH4Fe(SO4)2. 12H2O(c)
Untuk setiap kali pembuatan tawas, sebagian
pelarut mungkin perlu dikurangi dengan cara penguapan untuk menghasilkan
larutan jenuh yang kemudian menghasilkan kristal tawas pada waktu didinginkan.
Untuk mendapatkan kristal yang berukuran besar, pendinginan larutan jenuh harus
dilakukan secara pelan-pelan. (Keenan,
1993)
Tawas adalah senyawa kimia berupa garam sulfat yang memiliki banyak sekali
ragamnya salah satunya yang paling populer adalah Aluminum Sulfat yang banyak
digunakan oleh PDAM untuk memproses air sungai menjadi ari bersih (oleh karena
itu disebut juga dengan nama populer Alum). Oh ya jangan tertukar dengan
istilah Kaporit ya, yang digunakan untuk mematikan bakteri pada air. Jenis
tawas lainnya adalah seperti Tawas Natrium untuk bahan pengembang roti, Tawas
Kalium untuk pengolah limbah, Tawas Besi untuk penyamakan kulit dan bahan
pewarna. (Cotton,
1989)
Sejumlah garam aluminium seperti
golongan IIA, mengkristal dalam larutannya sebagai hidrat. Sebagian dari hidrat
ini amat larut dalam air dan bersifat delikuesen, misalnya AlX3.6H2O,
Al(NO3)3.9H2O. selanjutnya segi-segi kimia
tertentu dari senyawa aluminium dalam air diturunkan dari sifat ion aluminium
trihidrat [Al(H2O)6]3+. Senyawa-senyawa
aluminium, bentuk alami dari kebanyakan senyawa aluminium diturunkan dari
oksida (Al2O3) dan bermacam-macam oksida terhidrat.
Misalnya Al2O3.H2O dan Al2O3.3H2O.
senyawa oksida jka direaksikan denganasam sulfat menghasilkan aluminium sulfat
pekat panas.
Al2O3 + H2O4
→ Al2(SO4)3 + 3H2O
Senyawa ini mengkristal dari larutan sebagai Al2(SO4)3.18H2O.
Larutan berair yang mengandung
jumlah molar yang sama dari Al2(SO4)3 dan K2SO4
mengkristal sebagai kalium aluminium sulfat (KAl(SO4)2.12H2O).
garam ini yang dikenal dengan patas alum atau tawas, termasuk dalam golongan,
termasuk dalam golongan senyawa dengan nama alum atau tawas. Alum mempunyai
mempunyai rumus M(I) M(III) (SO4)2.12H2O
dimana M(I) dapat berupa kation apa saja kecuali Li+ dan M(III)
adalah kation bermuatan positif tiga (Al3+, Ti3+, V3+,
Cr3+, Mn3+, Fe3+, Co3+, Ga3+,
In3+, Re3+, Ir3+). Alum mengandung ion [M(H2O)6]+,
[M(H2O)6]3+ dan SO42-
dengan nisbah 1 : 1 : 2 alum yang umum mempunyai M(I) = K+ atau NH4+
dan M(III) = Al3+. Li+ tidak membentuk alum karena ion
ini terlalu kuat untuk memenuhi syarat sebuah kristal.
Alum mempunyai kegunaan yang sama
dengan garam pembentuknya. Satu keguanan penting dari patas alum adalah sebagai
zat pewarna. Alum atau tawas (AlK(SO4)2) dapoat dibuat
dengan mereaksikan senyawa aluminium sulfat (Al2(SO4)3)
dengan kalium sulfat (K2SO4). Reaksi yang terjadi sebagai
berikut :
K2SO4
+Al2(SO4)3 → 2KAl(SO4)2 (Sugiyarto, 2004)
Kalium Aluminum
sulfat (tawas) mempunyai manfaat yang sangat penting antara lain adalah sebagai
pewarna tekstil. Tekstil yang diwarnai, dicelupkan dalam larutan tawas dan
dipanaskan dengan uap air, Hidrolisis dari Al(H2O)63+ mengendapkan Al(OH)3 ke
atas serat tekstil dan kemudian zat warna diserap oleh Al(OH)3. Selain itu,
tawas digunakan sebagai bahan penjernih air dan pengolahan air minum di PDAM
dan air buangan industri sebagai koagulan
Alum merupakan salah satu senyawa kimia yang dibuat dari dari molekul air dan
dua jenis garam, salah satunya biasanya Al2(SO4)3.
Alum kalium, juga sering dikenal dengan alum, mempunyai rumus formula yaitu K2SO4.Al2(SO4)3.24H2O.
Alum kalium merupakan jenis alum yang paling penting. Alum kalium merupakan
senyawa yang tidak berwarna dan mempunyai bentuk kristal oktahedral atau kubus
ketika kalium sulfat dan aluminium sulfat keduanya dilarutkan dan didinginkan.
Larutan alum kalium tersebut bersifat asam. Alum kalium sangat larut dalam air
panas. Ketika kristalin alum kalium dipanaskan terjadi pemisahan secara kimia,
dan sebagian garam yang terdehidrasi terlarut dalam air. Alum kalium memiliki
titik leleh 900ºC
Aluminium, Al merupakan anggota golongan IIIA berada
dialam sebadai aluminosilikat dikerak bumi dan lebih melimpah daripada besi.
Mineral aluminium yang paling penting dalam metalrugi adalah bauksit
AlOx(OH)3-2x (0<x<1). Walaupun Al adalah logam mulia yang mahal diabad
ke-19 harganya jatuh bebas setelah dapat diproduksi dengan jumlah besar
elektrolisis alumina, Al2O3 yang telah dilelehkan dalam krolit Na3AlF6. namun
karena produksinya memerlukan sejumlah besar energi listrik, metalurgi
aluminium hanya di Negara dengan harga energi listrik yang rendah. Sifat
aluminium dikenal dengan baik dan aluminium banyak digunakan dalam keseharian,
misalnya untuk koin, panic dan kusein. Logam aluminium digunakan dengan
kemurnian lebih dari 99% dan logam atau paduannya (missal : duralium) banyak
digunakan (Saito, 1996)
Tawas merupakan pengawasan garam kompleks
yaitu yang mempunyai rumusan kimia K2SO4Al2(SO4)3
dan Na2SO4 (SO4)3. 24H2O.
bahan galian ini banyak kegunaannya yaitu sebgai bahan untuk membershikan air, bahan cat, bahan penyamak kulit, bahan persenyawaan
kimia, sumber natrium dan kalium pada bahan-bahan antiseptic, pengawet minuman dan
obat-obatan. Persenyawaaan kedua zat ini membutuhkan media-media atau medium berasal dari kata
lain”medium” yang berarti tengah atau antara.(Cotton,
1989)
Misalnya Al2O3.H2O
dan Al2O3.3H2O. senyawa oksida di reaksikan dengan
asam sulfat menghasilkan aluminium sulfat pekat panas.
Al2O3 +
H2O4 → Al2(SO4)3 +
3H2O
Senyawa ini mengkristal dari larutan sebagai Al2(SO4)3.18H2O.
Larutan berair yang mengandung jumlah
molar yang sama dari Al2(SO4)3 dan K2SO4 mengkristal
sebagai kalium aluminium sulfat (KAl(SO4)2.12H2O).
garam ini yang dikenal dengan patas alum atau tawas, termasuk dalam golongan,
termasuk dalam golongan senyawa dengan nama alum atau tawas.(Sugiyarto, 2004)
ALAT :
1. Gelas kimia 100 m 2 buah
2. Cawan penguapan 1 buah
3. Bunsen, kaki tiga + kas ; 1 buah
4. Batang pengaduk 1 buah
5. Corong Buchner 1 buah
BAHAN :
1. Al2(SO4)3. 18H2O
2. K2SO4
Dilarutkan 16,7 gram
Al2(SO4)3 H2O dalam 12,5 ml air 80
C
Dilarutkan 4,35 gram K2SO4
dalam 25 ml air
Dicampurkan kedua larutan. Pindahkan campuran ini
ke dalam cawan penguap
Didinginkan pada suhu kamar sehingga terbentuk kristal
Dicuci
kristal dengan sedikit air dan keringkan dengan kertas saring
E.TABEL PENGAMATAN
Perlakuan
|
Pengamatan
|
·
Dilarutkan sebanyak
16.67 gr Al2(SO4)3 H2O dalam12,5
ml air 800C.
·
Dilarutkan sebanyak
4,3 gr K2SO4 dalam 25 ml air biasa.
·
Dicampurkan kedua
larutan dan dipindahkan kedalam cawan penguap
·
Didinginkan pada suhu
kamar lebih kurang 4 hari.
|
Cepat
larut. Larutan bening
Sukar
larut dalam air, kelarutan tidak sempurna.
Terbentuk
Kristal. Dengan data 14,3 gram
|
PERHITUNGAN
PerhitunganRendemen
Diketahui:
Massa
Kal(SO4)2.12H2O
(percobaan) : 14,3 g
Massa Al2(SO4)3.18H2O : 16,7 g
Massa
K2SO4 :
4,35 g
MrAl2(SO4)3.18H2O : 665,96
g/mol
Mr
K2SO4 :
174 g/mol
MolAl2(SO4)3.18H2O
=
Mol K2SO4=
Al2(SO4)3.18H2O
(aq) + K2SO4 (aq) ® 2KAl(SO4)2.12H2O (s)
+ 6H2O (aq)
m: 0,025 0,025 - -
r: 0,025 0,025 0,05 0,025
molKAl(SO4)2.12H2O = 0,025 mol
massaKAl(SO4)2.12H2O = 0,05 mol x 474 g/mol
=
23,7 g
RendemenKAl(SO4)2.12H2O
%
rendemen = 
= 
= 60 %
G. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini yaitu tentang pembuatan tawas KAl(SO4)2.12H2O,
tujuannya adalah memahami beberapa aspek kimia tentang unsur Aluminium dan membuat
tawas. Tawas
yang terbentuk merupakan garam rangkap yang
berasal dari dua garam, yaitu K2SO4 dan Al2(SO4)3.H2O.
Reaksi yang terjadi adalah :
K2SO4
+ Al(SO4)3 + 24H2O K2SO4.Al2(SO4)3.24H2O
Pada percobaan ini langkah
pertama yang dilakukan adalah melarutkan 16,67 gram Al2(SO4)3.18H2O
dalam air panas dengan suhu 800C, suhu ini tidak boleh melebihi 800C
karena akan terjadi hidrolisis, artinya air
akan terurai menjadi H+ dan OH- sehingga tidak akan
terbentuk hidrat yang sesuia dengan rumus tawas.
Dari hasil pengamatan, didapatkan Al2(SO4)3.18H2O
tidak larut sempurna menjadi homogen.
Reaksi yang terjadi adalah
Al3+ + 6H2O
→ Al(H2O)63+
Selanjutnya melarutkan 14,3 gram K2SO4dalam
air biasa, ternyata K2SO4 sulit untuk larut dalam air
biasa, sehingga harus dilakukan pengadukan yang lebih lama hingga larutannya
bening,
Reaksi yang terjadi adalah
K2SO4 + H2O
→ H2SO4
+ H2O
Kemudian
dicampurkan kedua larutan dalam cawan penguap sampai mengkristal.
Reaksi yang terjadi adalah
Al2(SO4)3.18H2O
(aq) + K2SO4 (aq) ® 2KAl(SO4)2.12H2O (s)
+ 6H2O (aq)
Setelah
proses pelarutan selesai, dilakukan proses penyaringan, proses penyaringan ini
bertujuan untuk menyaring ion-ion pengganggu, dan yang tersisa hanya tinggal
filtratnya
Menurut teori kristal tawas yang
terbentuk adalah heksagonal yang berbentuk
polygon. Massa Kristal tawas yang didapatkan dari percobaan adalah
sebesar 14.3 gram. Sedangkan menurut teori massa tawas yang
seharusnya dihasilkan adalah 23.7
gram. Artinya massa yang didapatkan berlebih dari massa menurut teori, Hal ini
mungkin terjadi karena kesalahan praktikan
saat melakukan prktikan. Bertambahnya
massa yang didapat bisa jadi saja karena
terlalu banyak penambahan air yang akan jadi pelarut pada praktikum ini
sehingga membuat masssa juga bertambah. Selanjutnya dilakukan perhitungan
rendemen dari kristal tawas yang
didapatkan adalah sebesar 60
%
Setelah diperoleh tawas, praktikan
melakukan pengetesan terhadap tawas tersebut dengan air yang keruh dan diperoleh bahwa air yang keruh
tersebut menjadi bening, hal ini menunjukkan bahwa tawas yang dibuat itu
berhasil.
H. KESIMPULAN
1. Suhu pemanasan tawas diatas 800C dapat menyebabkan tawas terhidrolisis
2. Reaksi yang terjadi adalah :
Al2(SO4)3.18H2O
(aq) + K2SO4 (aq) ® 2KAl(SO4)2.12H2O (s)
+ 6H2O (aq)
3. rendemen dari kristal
tawas yang didapatkan adalah sebesar
60 %
4. tawas tersebut dites menggunakan air yang keruh dan diperoleh bahwa air yang keruh
tersebut menjadi bening
5.Tawas yang dihasilkan dapat
mengendapkan partikel koloid dan suspensi didalam air selokan selama 1 hari.
KEPUSTAKAAN
Cotton, wilkinson dan. (1989). Kimia Anorganik Dasar. Jakarta:
UI-Press.
Keenan, D. (1993). Kimia untuk
Universitas. Jakarta: Erlangga.
Sugiyarto, K. (2004). Kimia Anorganik.
Yogyakarta: JICA.
Saito, W. 1996. Kimia
Anorganik. Yogyakarta : UGM Press
Tim staff praktikum kimia anorganik. (2014).
Modul Praktikum Kimia Anorganik 1. Padang: Fmipa UNP.
Komentar
Posting Komentar